Oleh: Adi wiratama
Takut putus??
Pandangan remaja zaman sekarang kalau tidak pacaran tidak keren, sebuah pemikiran primitif apalagi remaja muslim.
Ketika melihat beberapa kasus gara^^ pacaran, kita remaja seharusnya sudah paham dengan bahaya yang akan timbul
Suka dengan lawan jenis wajar, tapi kalo Suka udah mulai menjurus pada nafsu ya sudahlah...
Menurut survei kesehatan reproduksi yang dilakukan BKKBN, Banyak remaja Indonesia sudah melakukan pacaran kala usia mereka 12 tahun. Usia tersebut jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan 10 tahun lalu. Anak kelas enam SD saat ini, sudah tidak segan lagi memadu kasih.
Gawatnya lagi, perilaku tidak senonoh dilakukan para remaja yang berpacaran ini kala mereka bertemu. Sekitar 92 persen remaja yang berpacaran, saling berpegangan tangan. Ada 82 persen yang saling berciuman. Dan, 63 persen remaja yang berpacaran, tidak malu untuk saling meraba (petting) bagian tubuh kekasih mereka yang seharusnya tabu untuk dilakukan.
Ya kalo begini kita mau diam saja atau menjadi pelopor perubahan?
Kalo kalian masih berkila,
Kami pacaran sehat kok?
Saya pacaran islami kok?
Nih bagi kamu yang muslim
Salah seorang dai terkemuka pernah ditanya, ”Ngomong-ngomong, dulu bapak dengan ibu, maksudnya sebelum nikah, apa sempat berpacaran?”
Dengan diplomatis, si dai menjawab,”Pacaran seperti apa dulu? Kami dulu juga berpacaran, tapi berpacaran secara Islami. Lho, gimana caranya? Kami juga sering berjalan-jalan ke tempat rekreasi, tapi tak pernah ngumpet berduaan. Kami juga gak pernah melakukan yang enggak-enggak, ciuman, pelukan, apalagi –wal ‘iyyadzubillah– berzina.
Nuansa berpikir seperti itu, tampaknya bukan hanya milik si dai. Banyak kalangan remaja/pemuda indonesia yang masih berpandangan, bahwa pacaran itu sah-sah saja, asalkan tetap menjaga diri masing-masing. Ungkapan itu ibarat kalimat, “Mandi boleh, asal jangan basah.” Ungkapan yang hakikatnya tidak berwujud. Karena berpacaran itu sendiri, dalam makna apapun yang dipahami orang-orang sekarang ini, tidaklah dibenarkan dalam Islam. Kecuali kalau sekedar melakukan nadzar (melihat calon istri sebelum dinikahi, dengan didampingi mahramnya), itu dianggap sebagai pacaran. Atau setidaknya, diistilahkan demikian. Namun itu sungguh merupakan perancuan istilah. Istilah pacaran sudah kepalang dipahami sebagai hubungan lebih intim antara sepasang kekasih, yang diaplikasikan dengan jalan bareng, jalan-jalan, saling berkirim foto, ber-Wa/line, dan berbagai hal lain, yang jelas-jelas disisipi oleh banyak hal-hal haram, seperti pandangan haram dan banyak hal-hal lain yang bertentangan dengan syariat islam. Bila kemudian ada istilah pacaran yang Islami, sama halnya dengan memaksakan adanya istilah, meneggak minuman keras yang Islami. Mungkin, karena minuman keras itu di tenggak di dalam masjid. Atau zina yang Islami, judi yang Islami, dan sejenisnya. Kalaupun ada aktivitas tertentu yang halal, kemudian di labeli nama-nama perbuatan haram tersebut, jelas terlalu dipaksakan, dan sama sekali tidak bermanfaat.
Analoginya,
Makan babi pakai bismillah..
Yaa Sama aja haram bro.
Di dalam ayat Alquran kita bisa temui ayat perintah untuk menghindari aktivitas pacaran. Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ [17] : 32).
Jelas sudah kita dilarang untuk mendekati, apalagi untuk melakukan...
Nih buat kamu yang ngakunya pejantan tangguh..
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An Nur: 30).
Dan buat wanita solehah calon ibu dari anak2 orang baik
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya” (QS. An Nuur [24] : 31).
Renungkanlah wahai remaja/pemuda penerus bangsa
Indonesia masih membutuhkan kita untuk menjadi negara maju.
Indonesia masih membutuhkan kita untuk bersaing dalam era- globalisasi.
Gausah takut jodoh ga bakal kemana...
Nih..
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" QS. Yasin [36]: 36
Mendingan sekarang kita berkarya, karena tahun 2020 kita bakal dapat bonus demografi yang pada intinya lebih banyak manusia di usia produktif dari yang tidak. Yuk kita optimalkan untuk membangun bangsa dan negara.
Pasti bisa, Yuk putus...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar