Rabu, 06 Desember 2017

Intelektualitas Untuk Mahasiswa

Oleh: Adi wiratama

Makna intelektual menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasar ilmu pengetahuan. Ada juga pengertian lain adalah yang memiliki intelektual itu adalah seorang cendekiawan. Sedangkan arti cendekiawan menurut KBBI adalah orang cerdik pandai dan orang intelek. Sudah cukup jelas berdasarkan pengertian diatas bahwa mahasiswa merupakan sosok intelektual dimana harus memiliki pengetahuan luas dan pemikiran yang cerdas.

Mahasiswa sebagai kaum intelektual seharusnya sudah mengerti bagaimana dalam menghadapi beberapa situasi yang mengenai masalah atau pun keadaan urgent. Dengan berpikir logis dan menggunakan wawasan yang sudah dimiliki dalam aplikasinya.

Tergambarkan dari beberapa buah pemikiran dengan contoh memiliki empati terhadap sosial lingkungan, berjiwa kepemimpinan serta bersifat enterpreneur.

Dalam realitanya masih banyak mahasiswa yang belum sampai ketitik pemikiran ini, ada sebuah egoisme yang masih melekat dalam diri mahasiswa sehingga tidak mau berada titik tersebut.

Saat ini mahasiswa hanya terfokus dalam disiplin yang sedangkan ditekuni, sehingga tidak berani untuk meng-explore diri untuk menggapai pengetahuan global yang Saat ini sangat penting dipahami.

Hedonisme juga termasuk salah satu faktor yang membuat mahasiswa berani diposisi ini.
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.

Hidup berleha-leha seakan besok tidak akan terjadi apa-apa.
Disinilah titik perubahan kita sebagai mahasiswa.

Mahasiswa tak sekedar hanya duduk dan belajar formal di kelas, mendengarkan penjelasan dosen di tiap-tiap mata kuliah, mengerjakan tugas, mengerjakan quiz dan mengikuti ujian. Sesuai dengan prinsip “Tri Dharma Perguruan Tinggi” yakni: Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Fungsi mahasiswa sebagai agen perubahan Artinya jika ada sesuatu yang terjadi dilingkungan sekitar dan itu salah, mahasiswa bisa untuk merubahnya dengan harapan sesungguhny.
Mahasiswa sebagai sosok yang bisa membawa perubahan, yang berjiwa muda, yang banyak memiliki ide-ide segar kreatif dan inovatif, yang memiliki intelektualitas yang tinggi patut mendapatkan arahan yang baik dari perguruan tinggi tempat mereka belajar agar nanti mereka bisa menjadi lulusan yang berkualitas, calon pemimpin bangsa yang cerdas dan bertaqwa dan semakin banyak entrepreneur yang lahir dari kalangan mahasiswa.

Mahasiswa adalah salah satu harapan suatu bangsa agar bisa berubah ke arah lebih baik.hal ini dikarenakan mahasiswa dianggap memiliki intelek yang cukup bagus dan cara berpikir yang lebih matang, sehingga diharapkan mereka dapat menjadi jembatan antara rakyat dengan pemerintah.

Maka dari itu mari untuk mengubah cara berpikir kepada deep thinking (Cara berpikir dan menganalisa sesuai objektivitas dan rasionalitas) sebagai mahasiswa.
Harapan besar bahwa suatu hari mahasiswa dapat menggunakan kemampuan berpikir dengan inovasi-inovasi yang strategis  dalam membantu pembangunan indonesia untuk menjadi lebih baik kedepannya.

Kuy kembalikan intelektualitas kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar