Masih ada suara kontra terhadap dukungan kepada palestina, khusus diindonesia Masih banyak yang berkomentar "Ngapain ngurusi masalah negara orang, toh di Indonesia aja Masih banyak masalah yang belum terselesaikan". Pendapat semacam ini kadang termakan oleh beberapa pola pikir yang membuat tidak ingin tahu apa yang terjadi.
Sebagai pemuda muslim kita harus tahu alasan kenapa kita harus membela palestina dari penjajahan zionis israel.
Muslimin palestina adalah umat muhammad dan saudara seiman.
Allah berfirman:” Sesungguhnya orang-orang yang beriman tak lain adalah saudara”.(QS. Al-Hujurat:10) .
Sudah tentu dengan firmannya itu, kita memahami apa itu saudara. Saudara dalam konteks ini bukan kategori nazab dekat (Ayah/ibu/adik/kakak).
Ditegaskan oleh Rasulullah menegaskan dengan sabdanya: “Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya” (HR. Bukhari no: 2262 dan Muslim no: 4650).
Dalam riwayat Rasulullah lainnya, Seorang Muslim adalah saudara orang Muslim lainnya. Ia tidak boleh menzhaliminya dan tidak boleh membiarkannya diganggu orang lain (bahkan ia wajib menolong dan membelanya) . Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya, maka Allâh Azza wa Jalla senantiasa akan menolongnya. Barangsiapa melapangkan kesulitan orang Muslim, maka Allâh akan melapangkan baginya dari salah satu kesempitan di hari Kiamat dan barangsiapa menutupi (aib) orang Muslim, maka Allâh menutupi (aib)nya pada hari Kiamat.
Sampai sini kita sudah mulai paham siapa palestina itu?
Palestina negeri pilihan, Inilah tanah pilihan, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan keberkahan tanah Palestina, tanah yang juga termasuk bagian dari Syam. Keberkahannya ini dapat dirunut, misalnya Syam menjadi tempat hijrah Nabi Ibrahim Alaihissalam, tempat singgah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menjalankan Isra dan Mi’raj, tempat dakwah para Nabi. Dakwah yang membawa misi agama tauhid. Dan juga lantaran keberadaan Masjidil Aqsha di tanah Palestina yang penuh berkah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” [Al-Israa : 1]
Yerusalem adalah tiga dari kota suci dalam Islam setelah Mekah dan Madinah di Arab saudi.
Dan sekarang Yerusalem diakui oleh amerika sebagai ibu kota israel laknatullah. Bukan tidak mungkin akan diikuti negara-negara yahudi lainnya.
Apakah kita masih mau berdiam diri wahai umat muhammad?
Mari bersatu kaum muslim!
Pada pandangan nasionalisme kita kutip kalimat yang berada didalam alenia pertama pembukaan UUD 1945.
"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
Sejauh ini memahami makna kemerdekaan hak segala bangsa sudah tidak relevan, karena realitanya politik dunia sudah bungkam dan tak bisa diandalkan, kecuali umat Islam bersatu.
Kita memang bukanlah politisi dan pemangku kekuasaan yang bisa membuat keputusan strategis untuk palestina. Namun tak mengapa.
Ingatlah cerita semut,
Gagak: "Apa yang kamu pikul itu sampai kau begitu payah membawanya?"
Semut: "Aku membawa bejana berisi air."
Gagak: "Untuk apa air itu?"
Semut: "Tidakkah kamu mendengar kalau Namrud akan membakar Nabi Ibrahim? Aku ingin membantu memadamkan api Namrud yang membakar Nabi Ibrahim."
Gagak: "Apakah kamu merasa yakin bisa memadamkan api besar Namrud dengan setetes air itu?"
Semut: "Aku tahu setetes air yang ku bawa tidak akan bisa memadamkan api besar Namrud, tetapi dengan ini aku bisa memastikan di pihak manakah aku berada (di pihak Allah)."
Dari Abu Sa’id Al Khudriradhiyallahu ‘anhu dia berkata,“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah iman.’.” (HR. Muslim)
Bukankah kedzoliman ada, bukan karena banyakny orang jahat? Melainkan karena diamnya orang baik!
Allahu Akbar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar